PENYAKIT DALAM

Diabetes Melitus

Gambar-Artikel

Apa Itu Diabetes Melitus ?

Diabetes adalah penyakit metabolik yang terjadi ketika terdapat kadar gula yang tinggi pada tubuh, namun tidak dapat dipergunakan secara maksimal oleh tubuh. Diabetes adalah kondisi yang termasuk ke dalam kategori penyakit kronis berbahaya, terutama jika sudah terjadi komplikasi.

Apa Saja Penyebab Diabetes Melitus ?

Kadar gula darah normal yaitu kurang dari 100 mg/dL. Apabila kadar gula darah sudah mencapai 100-125 mg/dL berarti masuk status prediabetes. Sementara itu, kadar gula darah yang mencapai 126 mg/dL ke atas sudah tergolong diabetes. Kadar gula darah tinggi dikenal sebagai hiperglikemia. Pada dasarnya hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah meningkat atau berlebihan.

Sementara itu diabetes merupakan penyakit yang sebagian besar dipengaruhi oleh hiperglikemia. Penyebab gula darah tinggi dari penyakit gula terjadi akibat adanya gangguan dalam tubuh. Sebab, kondisi ini membuat tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel.

Alhasil, glukosa menumpuk dalam darah. Pada penyakit gula tipe 1, gangguan ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin.  Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin, menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah. Sedangkan pada penyakit gula tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal. Tetapi, insulin tidak dapat tubuh gunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.

Faktor Risiko Gula Darah Tinggi (Diabetes Melitus) ?

Terdapat beberapa faktor risiko penyakit gula tipe 1, antara lain:

  1. Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki risiko terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama, karena berhubungan dengan gen tertentu.
  2. Faktor geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti di Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena kurangnya vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga akhirnya memicu penyakit autoimun.
  3. Faktor usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4–7 tahun, kemudian pada anak-anak usia 10–14 tahun.
  4. Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.

Sementara itu, berikut adalah beberapa faktor risiko dari penyakit gula tipe 2, antara lain:

  1. Berat badan berlebih atau obesitas.
  2. Distribusi lemak perut yang tinggi.
  3. Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.
  4. Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.
  5. Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
  6. Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia 45 tahun.
  7. Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
  8. Riwayat diabetes saat hamil.
  9. Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.

Apa Saja Gejala-Gejala Diabetes ?

Gejala masalah kesehatan ini akan muncul secara bervariasi pada setiap pengidapnya. Sebab, kondisi ini akan tergantung pada tingkat keparahan dan jenis penyakit gula yang pengidapnya miliki. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2, yaitu: 

  1. Peningkatan rasa haus.
  2. Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  3. Mudah lelah atau rasa kelelahan terus-menerus.
  4. Adanya gangguan penglihatan, seperti pandangan yang kabur. 
  5. Terjadinya infeksi pada tubuh terus-menerus, yang umum terjadi pada bagian gusi, kulit, maupun area vagina (pada wanita). 
  6. Penurunan berat badan yang tidak jelas apa penyebabnya. 
  7. Kehadiran keton dalam urine (keton adalah produk sampingan dari pemecahan otot dan lemak yang terjadi ketika tidak ada cukup insulin yang tersedia). 

Pengobatan Diabetes Melitus

Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis penyakit gula yang kamu alami. Terapi insulin menjadi salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap kondisi ini, baik tipe 1 maupun tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, transplantasi pankreas dapat menjadi pilihan guna mengatasi kerusakan pada pankreas.  Sedangkan pada pengidap diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan. Namun, umumnya ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko diabetes, seperti:

1. Menerapkan pola makan sehat

Jika kamu mengalami penyakit diabetes, sebaiknya atur kembali pola makan yang sehat. Fokuskan pada asupan buah, sayur, protein tanpa lemak, dan juga biji-bijian. Tidak hanya itu, kamu juga perlu mengonsumsi serat dan mengurangi beberapa jenis makanan, seperti makanan yang mengandung lemak jenuh, karbohidrat olahan, hingga pemanis buatan.

2. Rutin melakukan aktivitas Fisik

Setiap orang tentunya membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan tetap optimal. Termasuk pengidap diabetes. Olahraga menjadi satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah dengan mengubahnya menjadi energi. Kamu bisa memilih untuk melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Jadikan kegiatan tersebut sebagai rutinitas harian untuk membantu kamu menghindari kondisi diabetes menjadi lebih buruk.

Pencegahan Diabetes Melitus

Meskipun faktor risiko diabetes seperti riwayat keluarga dan ras tidak dapat diubah, tapi ada faktor risiko lain yang dapat dicegah sedari dini melalui penerapan hidup sehat. Berikut adalah beberapa langkah gaya hidup sehat yang dapat kamu lakukan mencegah penyakit diabetes, antara lain:

  1. Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
  2. Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
  3. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
  4. Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.
  5. Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
  6. Menghindari atau berhenti merokok.

 Referensi :

https://www.halodoc.com/kesehatan/diabetes

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/diabetes


post by Taufiq Hidayat

baca artikel lainnya


Kesehatan Gigi & Mulut

KESEHATAN GIGI DAN MULUT ?

Kesehatan mulut dan gigi seharusnya selalu dijaga, keduanya memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Jika kesehatan mulut dan gigi tidak dijaga, risiko terhadap penyak [...]

Kehamilan Pertama

KEHAMILAN PERTAMA ANDA ?

Bagi mereka yang sedang mendambakan kehadiran buah hati, kehamilan pertama tentu sangatlah menggembirakan. Namun, hal ini juga tentunya dapat membuat calon orangtua bertanya-tanya sekaligus kha [...]

Diabetes Melitus

Apa Itu Diabetes Melitus ?

Diabetes adalah penyakit metabolik yang terjadi ketika terdapat kadar gula yang tinggi pada tubuh, namun tidak dapat dipergunakan secara maksimal oleh tubuh. Diabetes adalah kondisi yang term [...]

Mulai Konsultasi

Anda memiliki pertanyaan mengenai artikel? atau mengenai penyakit dalam atau interna? Silahkan klik tombol atau link di samping untuk mulai konsultasi langsung mengenai pertanyaan anda. Anda dapat terhubung langsung dengan kami atau dengan dokter terkait.


~Ikhlas Dalam Melayani

Konsultasi ?

Klik Di Sini


KU-ST KHADIJAH



Jl. Pettana Rajeng No.5

Telp (0421) 21313

Email : st.khadijahpare2@gmail.com

Kota Parepare

JAM OPERASIONAL KLINIK



Senin (08.00 - 18.00)

Selasa (08.00 - 18.00)

Rabu (08.00 - 18.00)

Kamis (08.00 - 18.00)

Jumat (08.00 - 18.00)

Sabtu (Libur)

Ahad & Hari Besar (Libur)

JAM BESUK PASIEN



Pagi Hari Pukul 10.00 - 13.00 Siang

Sore Hari Pukul 17.00 - 21.00 Malam

Klinik Utama Sitti Khadijah